ooo

Photobucket TERIMAKASIH KAWAN DAH DATANG Photobucket YE YE YEPhotobucketSUDILAH KOMEN YAPhotobucketTO BE COOL LIKE MEPhotobucketSELAMAT ONLINE Photobucket jangan SPAM ie

TERISTIMEWA..

Minggu, 12 Desember 2010

Menejemen cinta...LOVE sindrum ...hehhe...


Cinta yang fitri kata orang bijak adalah buah yang tak mengenal musim dan dapat dipetik oleh siapa pun. Cinta yang demikian tak jadi masalah kepada siapa dan seberapa besar asalkan karena Allah dan dijalan-Nya. Inilah rumus cinta suci segitiga dalam Islam; cinta proporsional (equilibrium love) antara cinta kepada Allah yang tidak menelantarkan cinta kepada makhluk, dan cinta kepada makhluk yang tidak melalaikan bahkan senantiasa dalam cinta kepada Allah Sang Khalik.

Perasaan cinta yang dialami setiap jiwa manusia memang sebuah misteri sebagaimana fenomena ruh (jiwa). Nabi saw. bersabda: “Ruh itu laksana pasukan yang dikerahkan, maka seberapa jauh mereka saling mengenal maka sejauh itu pula mereka saling menyatu, dan seberapa jauh mereka tidak saling mengenal maka sejauh itu pula mereka akan berselisih.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)

“Ada tiga perkara yang siapa pun memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan siapa yang benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)


" aku mencintai mu karna agama yang ada pada mu, jika agama itu hilang maka hilang pula cintaku pada mu"


Di antara konsekuensi sikap selektif dalam cinta ini adalah sikap arif dalam memilih pasangan hidup. Nabi saw. bersabda: “Seorang wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, status sosialnya, kecantikannya dan agamanya, maka pilihlah yang kuat agamanya niscaya kamu diberkati” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara menurut prinsip membangun rekening emosinya Stephen R. Covey dalam “The 7 Habits of Highly Effective Families” Cinta diibaratkan rekening bank emosi yang tentunya memerlukan saldo minimum agar tidak ditutup yang berarti permusuhan, perceraian, perpisahan dan perpecahan. Dengan demikian manajemen cinta dalam hal ini mengajarkan prinsip melakukan penyetoran lebih didahulukan daripada penarikan dan tidak peduli apapun situasinya, karena selalu ada hal-hal yang dapat kita lakukan yang akan membuat hubungan cinta menjadi lebih baik. Bukankah Nabi saw juga berpesan: “Janganlah engkau remehkan suatu kebaikan pun meskipun hanya memberikan senyuman kepada saudaramu.” Sikap mengesalkan dan menyebalkan bagi orang-orang sekeliling kita janganlah dipelihara dan dibiasakan sebab itu berarti penarikan beruntun rekening emosi yang dengan semakin menipisnya emosi simpati sebagai salah satu modal saling mencintai akan berakibat fatal. Namun sayang hal ini justru sering diremehkan.

Sebaliknya kita perlu banyak dan sesering mungkin menaburkan rabuk tanaman cinta dan mengisi bank emosi cinta di antaranya dengan beberapa hal-hal positif berikut sebagaimana dikemukakan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauzziyah dalam “Raudhah Al-Muhibbin” sebagai bukti cinta kepada siapa pun yang kita cintai:

1. Sesering mungkin kontak mata yang penuh keteduhan dan kedamaian sebagai magnet cinta antar orang-orang yang kita kasihi.

2. Melakukan seni mengingat kekasih, menghargai dan menyebutnya sesuai kesukaannya secara baik.

3. Mengikuti keinginan orang yang kita kasihi tanpa melanggar kaidah syariat

4. Bersabar menghadapi sikap dan perlakuan orang yang dicintai.

5. Menunjukkan perhatian dan bersedia menyimak curahan hati kekasih.

6. Berusaha mencintai dan menyenangi apapun yang dicintai dan disenangi kekasih

7. Merasakan ringan resiko perjalanan menuju dan bersama kekasih tanpa keluh kesah

8. memberikan kepedulian dan kecemburuan yang wajar dan proporsional kepada kekasih

9. Rela berkorban demi kekasih dan menjadikan pengorbanannya sebagai pemikat hati

10. Membenci dan memusuhi apa yang tidak disukai kekasih sebagai bentuk konsekuensi wala’ dan bara’ dalam cinta.

SEMUA DI KUTIP DENGAN APIK DARI DAKWATUNA.COM
http://www.dakwatuna.com/2010/manajemen-cinta-bagian-ke-2/

8 komentar:

  1. wah membicarakan cinta tak akan pernah habis kata tuk mengurainya.

    namun ada kaidah indah yang disampaikan di kitab yg sama yg yeyen tulis diatas...

    kitab taman orang mencinta dan memendam rindu..

    CINTA ITU AKAN LENYAP BERBARENGAN DENGAN LENYAPNYA SEBAB.

    bila ingin cintamu abadi maka carilah sebab yang abadi.

    BalasHapus
  2. kerennnnnnnnnnnn.....ku suka kata itu...em..cintailah karna allah..mungkin itu jawaban nya

    BalasHapus
  3. Berkunjung ke blog ini.
    tampilan di blog ini menarik dan bagus.

    BalasHapus
  4. Berkunjung ke blog ini.
    tampilan di blog ini menarik dan bagus.

    BalasHapus
  5. ..
    kalo bgitu numpang cuap- cuap juga lah...
    hehehe....!

    BalasHapus
  6. lantak lah miko nak bercuap ria sile kan ini area bebas tapi tetap dengan adap dan sopan..hehehheh...

    BalasHapus
  7. cinta itu pedih, terasa seperti kerinduan yang tak tercapai, harapan, harapan, harapan, adalah suara detak jantungku...

    BalasHapus
  8. ahmad muslihin@ em...ya kalo kita salah menempatkan nya dari awal sungguh sulit memperbaiki posisinya lagi..

    BalasHapus
Untuk menggunakan emoticon ini, COPAS kode ke kotak komentar.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z:

what are u think? plizzzz give komen siket....terimakasih teman